Kamis, 08 Maret 2012

MOTOR STATER DAHULU untuk menghidupkan mesin mobil memerlukan alat khusus berbentuk besi panjang guna memutar engkol. Alat ini dimasukkan ke dalam lubang engkol kemudian diputar. Bila mesin sudah terdengar hidup, alat ini dilepas kembali. Ini sungguh merepotkan sehingga para ahli otomotif berpikir untuk menciptakan alat yang lebih praktis yang bernama motor starter. Dengan motor starter menghidupkan mesin menjadi jauh lebih gampang. Masukkan kunci kontak, putar ke posisi start dan mesin pun sudah hidup sendiri. Semuanya bisa dilakukan di dalam kabin kendaraan. Dari beberapa mekanisme kerja yang ada, umumnya mobil modern mempergunakan motor listrik. Motor/dinamo starter harus mampu menghasilkan momen yang besar dari arus kecil yang disediakan baterai. Umumnya motor starter menggunakan motor seri DC (arus searah) untuk melakukan tugasnya. Pertimbangannya motor DC memiliki bentuk yang kecil sehingga mudah diletakkan di dalam mobil. Motor starter yang dipergunakan pada kendaraan dilengkapi dengan magnetic switch yang mendorong gigi (gigi pinion) untuk memutar atau melepas kembali dari ring gear (gigi cincin). Gigi ini dipasang berdekatan dengan fly wheel (roda gila) yang dibaut pada poros engkol. Berdasarkan teknologinya, ada dua tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan, yaitu motor starter konvensional dan reduksi. Mobil yang dirancang untuk daerah dingin umumnya mempergunakan motor starter tipe reduksi. Motor starter jenis ini mampu menghasilkan momen lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesin pada cuaca dingin. Karena keunggulannya itu, kini pabrikan mobil mempergunakan jenis reduksi untuk daerah tropis.Pada umumnya motor starter dibedakan berdasarkan output nominalnya dalam satuan KW. Semakin besar output semakin besar pula kemampuan starter-nya. Secara umum komponen motor starter adalah yoke & pole core, field coil, armature & shaft, brush, armature brake, drive lever, starter clutch dan sakelar magnet (magnetic switch). Komponen motor Starter Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Peranti pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Komponen field coil dibuat dari lempengan tembaga yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Pada starter umumnya dipasang empat field coil. Komponen armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator dan kumparan. Peranti ini berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar. Ada pun komponen brush dibuat dari tembaga lunak. Komponen ini berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya starter memiliki empat buah brush yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu brush positif dan negatif.Peranti armature brake memiliki tugas untuk mengerem perputaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus. Sedangkan drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi yang berkaitan dengan roda penerus. Selain itu juga melepas kaitan pinion gear dengan roda penerus. Alat starter clutch memiliki fungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft ke roda penerus sehingga dapat berputar. Peranti ini juga memiliki tugas sebagai pengaman dari armature coil saat roda penerus memutarkan pinion gear. Komponen terakhir, sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus. Peranti ini juga bertugas mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama. Secara sederhana kerja dari motor starter saat kunci kontak diputar ke posisi ON adalah arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa. Arus listrik juga mengalir masuk ke pull in coil, field coil dan terus ke massa melalui armature. Selanjutnya, hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama. Ini karena arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Langkah berikutnya adalah kontak plate (plunger) akan bergerak ke arah penutup main switch sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu relatif kecil, maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kondisi ini kontak plate belum sepenuhnya menutup main switch.Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai menutup main switch. Arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate akan ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersamaan dengan itu, arus yang lebih besar mengalir dari baterai ke field coil terus ke armature ke massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar untuk memutar ring gear. Gigi cincin pun memutar roda gila yang menggerakkan poros engkol mesin. Saat starter switch dihidupkan ke posisi off, main switch dalam keadaan belum membuka atau belum bebas dari kontak plate. Ketika itu arus listrik di dalam dinamo yang masuk ke pull in coil dan hold in coil diatur untuk menghasilkan arus listrik yang berlawanan. Ini sengaja dilakukan untuk menghasilkan arah gaya magnet yang berlawanan sehingga keduanya saling "membutuhkan". Kondisi ini mengakibatkan timbulnya kekuatan return spring yang dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian drive liver menarik starter clutch dan pinion gear lepas dari perkaitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar